UNEXPECTED BLESSINGS ARE COMING OUR WAY

Jogges Squad (6-10 Maret 2019)
Hy guys, kali ini gw mau berbagi hasil explorasi beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi di kawasan Pantai Selatan, Gunung Kidul dan sekitarnya. Anw, sebelum ku ceritain lebih jauh, kuy ku kenalin temen maen gw yang mungkin 2 di antaranya udah pernah muncul di blog gw sebelumnya ^^

Irfan Fauzi yang sebelumnya gw panggil Fauzi karena nama Irfan sudah terlalu pasaran di kalangan Sekolah Cap Gajah. Asik, lawakannya fluktuatif kayak hidup yang naik turun, cocok buat dijadiin vokalis dadakan kalo ada yang butuh. Anaknya suka banget sama keramaian, jangan pernah buat suasana sunyi kalo lagi maen ama dy, bisa-bisa muncul suara alam yang sangat-sangat tidak diinginkan -_-
Muhammad Ilham Bagi yang baru kenal ama nih orang akan merasa tertipu diakhir. Awalnya doang diem, aselinya mahhh…eheuuuuuu. Demennya ngebut kalo udah dibelakang kemudi, jangan harap penumpang lainnya diijinkan tidur, yang ada kita dibuat nahan napas -_-. Demen makan, maen dan selalu diingetin samaa … (ahh sudah lahhh)☺
Masrizal Tempat segala pem-bully-an digencarkan, tuti (Tukan Tidur), demen makan, punya gadget yang berfungsi untuk mengantarkan kita ke rute yang benar, disaat gadget yang lain masuk tas atau flight mode.
Dain L. Asik, berbeda 180o dengan Irfan untuk kasus nge-lawak, bisa diandalin kalo nanya ke penduduk sekitar dan yang terpenting adalah satu-satunya driver yang cukup memikirkan penumpang lainnya saat berkemudi (aka : penumpang masih diijinkan tidur)
Anw, 2 temen gw yang lainnya ngga usah gw ceritain disini yah guys, kalo mau kepo,sok monggo dicek cerita-cerita sebelumnya, eitss kepoin IG nya juga bleh kok. Status cari sendiri yahh ❤❤❤

--- Start ---

Berawal dari butuh liburan dan melarikan diri dari segala rutinitas yang repetitive, kami bersepakat membuat trip yang cukup singkat ini. Tanggal 6 Maret 2019 kami pilih untuk memulai perjalanan malam menuju Yogjakarta yang ditempuh sekitar 14 Jam. Gilakkkkk sih kalo dipikir-pikir, tapi selalu seru saat dijalani untuk setiap bagiannya. Moda transportasi yang kami pilih adalah Mobil dengan iming-iming camping pinggir pantai yang berakhir wacana karena tenda ketinggalan dan cuaca tak bersahabat. #SkipIt
Pantai Sadranan
Pantai kawasan Gunung Kidul memiliki keistimewaan dan keindahaan disetiap sudutnya. Pasir yang putih dengan akses yang mudah dicapai -tapi tidak dengan kecukupan bahan bakar kami dan mengharuskan kembali ke kota Wonosari untuk mengisi bahan bakar.

Overall, untuk kalian yang ingin mengeksplore kawasan Pantai yang ada di Gunung Kidul, ku sangat merekomendasikan, apalagi saat low season, berasa Private Island kali yahh…😊
Persiapan Rafting di Goa Tanding
Lanjut explore kawasan Goa Pindul. Literally, masih satu kawasan dengan Gunung Kidul. Tempat ini ditujukan buat kalian yang suka main basah-basahan. Kalo menuju kawasan ini, jangan kaget d tengah jalan biasanya ada yang nyegat minta sumbangan nanya denggg buat selanjutnya ditawarin jasa rafting. Pas kami dicegat , kirain kami nabrak hewan peliharaan mereka 😟😟😟
Goa Tanding
Untuk penginapan di kawasan Gunung Kidul ini agak susah-susah gampang sih. Buat kalian yang sering memanfaatkan aplikasi untuk mencari penginapan, jangan cuman bergantung 1 atau 2 aplikasi yahh, karena sepengalaman ku tidak semua penginapan di kawasan Gunung Kidul ini terdaftar di aplikasi yang common digunakan. Opsi lain dalam menentukan penginapan adalah on the spot. Untung-untungan juga sih, tergantung musim dan rejeki pastinya. Kalo high season seperti harpitnas atau libur panjang, sudah dipastikan Rate Penginapan akan melejittt.
Persiapan Jump
Melanjutkan perjalanan kami dari Gunung Kidul menuju Borobudur yang terletak di Magelang. Eitsss, penginapan kedua yang menjadi tujuan kita berada tidak jauh dari Taman Borobudur, tetapi jalan yang kami tempuh untuk tiba di pekarangan penginapan tersebut sangat tidak masuk akal. 😕😕😕
Menyelusuri hutan di tengah malam dengan akses lampu, jalan berbatu dan jumlah hunian yang sangat minim membuat kami hampir menyerah. Horor diawal, setelah melihat seorang bapak berdiri dipinggir jalan dan kami pun berani untuk bertanya. Tempat yang kami tuju tidak sepenuhnya salah, hanya saja kurang tepat. (Singkatnya : Penginapan tersebut terdiri atas 2 lokasi yang berbeda, dan penginapan kami sebenarnya berjarak 3km dari lokasi saat itu)
Setelah check in, kami pun melanjutkan mencari angkringan di sekitar Borobudur sekaligus mengkaji ulang destinasi hari berikutnya. Setelah bermusyawarah untuk mufakat, akhirnya destinasi keesokan harinya adalah Punthuk Setumbu.
Punthuk Setumbu
Bersyukurnya kami adalah lokasi penginapan dan Punthuk Setumbu ditempuh hanya 10 menit dengan menggunakan mobil saat matahari belum terbit. Dengan semangat 45, kami pun menaiki anak tangga sekitar 300 m untuk mencapai lokasi tertinggi di daerah tersebut. Fakta nya adalah Sang matahari lebih memilih ditutupin awan ketibang menampakkan keindahannya kepada kami, Sang Pemburu Sunrise.
Meskipun realita tidak sesempurna ekspektasi, Punthuk Setumbu merupakan lokasi yang cukup direkomendasikan untuk menjadi salah satu tempat wisata selain Borobudur.
Rumah Doa (Dalam)
Masih di lokasi yang sama, dengan berjalan sekitar 10 menit, kita akan menemukan salah satu Bangunan yang sangat bersejarah yakni Gereja Ayam atau Bukit Rhema atau Rumah Doa bagi segala umat. Untuk detail sejarahnya, monggo digugel ajah sejarahnya.
Rumah Doa (Luar)
Setelah puas menikmati bagunan bersejarah tersebut, kami bergegas menuju penginapan untuk sarapan dan melanjutkan destinasi berikutnya, yakni Umbul Manten di kawasan Klaten.
Perjalanan sekitar 2 jam dari Magelang, kami pun tiba di Umbul Manten, Klaten. Saat tiba di area parkir, cukup terkejut dengan kondisi yang sangat tidak mungkin jika ada tempat wisata seperti yang nampak di medsos para netijen budiman. Ternyata memang apa yang tersebar di medsos jaman now bisa jadi benar dan bisa jadi salah.
Lebih jauh, Ku tidak akan berkomentar untuk apa yang ada di medsos tersebut, karena seyogya nya jaman sudah berbasis teknologi, dimana kosmetik dengan harga fantastis akan tergantikan dengan gadget yang bermodalkan filter/ mode beauty 😎😎😎
Sambil Menyelam Pegang Batu
Manusia Akar
Sang Aquaman
Mengumpulkan segala keberanian, akhirnya nyemplung juga. Dan apa yang nampak dipermukaan tidak demikian dengan didalamnya. Syukur atas segala kuasaNya, dasar permukaan air dikolam tersebut sangat-sangat jernih seperti berada di sebuah Aquarium Alam tanpa Kaporit pastinya yang dapat membuat mata perih atau kulit keriput setelahnya.  

Terimakasih untuk perjalanan dan pengalaman di waktu bersamaan, masa ini akan jadi kenangan yang akan dipilih untuk diingat atau dilupakan.


PS. Perjalanan ini belum selesai, karena hari berikutnya kami memutuskan untuk kulineran di Kota Yogjakarta dan kembali ke rutinitas seperti sedia kala.

--- Finish ---

Komentar